Aktualisasi Perwujudan Wawasan Nusantara Memperkokoh Ketahanan Nasional Dalam Pembangunan Menghadapi Era Globalisasi
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Perkembangan di era
globalisasi kian terjadi dengan pesat dari hari ke hari. Efek yang ditimbulkan
ialah, hal-hal tersebut mulai merubah cara pandang dan berbagai aspek kehidupan
dari masyarakat Indonesia yang rentan dalam menanggapi hal baru di dalam
kehidupannya, bukan hanya hal-hal positif yang dapat membangun negeri, tetapi juga
hal-hal negatif yang senantiasa dapat meruntuhkan benteng ketahanan nasional
dengan munculnya isu-isu perdebatan atau pertentangan antar SARA apabila
masyarakat mudah terbawa arus dengan globalisasi yang senantiasa dianggap benar
dan lebih modern.
Apabila Warga Negara
Indonesia melihat dengan lebih mendalam, wawasan nusantara memiliki kaitan yang
sangat erat dengan ketahanan nasional. Seperti halnya ,wawasan nusantara ialah
cara pandang suatu masyarakat dalam mencapai tujuan serta cita-cita dari negaranya
sendiri. Sedangkan yang dimaksud dengan ketahanan nasional adalah, kondisi
dinamik suatu bangsa yang meliputi seluruh aspek kehidupan nasional yang
terintegrasi yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam
menghadapi segala ancaman yang timbul dari luar maupun dari dalam yang mampu
membahayakan kelangsungan hidup bangsa dalam mencapai tujuan. Kedua hal
tersebut memperjuangkan tujuan dari sebuah Negara, hal yang membuat kedua hal
tersebut berbeda ialah, Wawasan Nusantara
mengacu kepada proses yang didasari oleh pola pikir, sedangkan Ketahanan Nasional lebih mengacu kepada
perlindungan yang diberikan untuk menjaga proses agar tidak terganggu.
Namun
yang dapat kita saksikan dewasa ini, masyarakat tidak menunjukan hal-hal yang
mengacu kepada dua aspek yang saling berkaitan tersebut. Globalisasi menjadi
lebih dominan dan mengubah seluruh tantangan dan kian menjadi tantangan kepada
setiap pemerintah yang wajib untuk melakukan tatanan masyarakat yang mulai
goyah dalam menghadapi globalisasi.
B.
MAKSUD
DAN TUJUAN
Maksud dan tujuan dari
penulisan ini ialah melakukan perwujudan yang lebih nyata ke dalam kehidupan
sehari-hari dalam memperkokoh ketahanan nasional dalam era globalisasi, dengan
mempelajari nilai-nilai di dalam falsafah Pancasila serta makna dari kandungan
Undang-Undang Dasar 1945.
Selain melakukan sebuah
perwujudan, hasil dari penulisan ini dapat menjadi cermin, memberikan cara
pandang yang lebih baik, dan memberikan pengetahuan kepada seluruh Negara
Indonesia, terutama generasi muda yang menjadi penerus bangsa.
C.
RUANG
LINGKUP
Ruang Lingkup pembahasan dalam penulisan makalah ini adalah
aspek-aspek yang terkandung didalam wawasan nusantara, yakni:
1. Aspek Ideologi
2. Aspek Politik
3. Aspek Ekonomi
4. Aspek Sosial Budaya
5. Aspek Pertahanan Keamanan
BAB II
AKTUALISASI PERWUJUDAN WAWASAN NUSANTARA
A.
ASPEK IDEOLOGI
Ideologi adalah seperangkat gagasan/ide/konsep/pemikiran
yang bersifat sistematis, mengarah kepada tingkah laku seseorang dalam berbagai
bidang kehidupan seperti politik ( hukum dan hankam, social budaya dan
keagamaan). Ideologi pertama kali dicetuskan ole ahli filsuf perancis: Antoine
Destutt de Tracy.
Dalam Ideologi terkan dung konsep
dasar tentang kehidupan yang dicita-citakan oleh bangsa. Keampuhan ideologi
tergantung pada rangkaian nilai yang dikandungnya yang dapat memenuhi serta
menjamin segala aspirasi hidup dan kehidupan manusia. Suatu ideologi bersumber
dari suatu aliran pikiran/falsafah dan merupakan pelaksanaan dari sistem
falsafah itu sendiri.
Macam-macam
Ideologi:
1.
Ideologi
Dunia
a)
Liberalisme
(Individualisme)
Negara adalah masyarakat hukum (legal society) yang disusun
atas kontrak semua orang (individu) dalam masyarakat (kontraksosial).
Liberalisme bertitik tolak dari hak asasi yang melekat pada manusia sejak lahir
dan tidak dapat diganggu gugat oleh siapapun termasuk penguasa terkecuali atas
persetujuan dari yang bersangkutan. Paham liberalisme mempunyai nilai-nilai
dasar (intrinsik) yaitu kebebasan kepentingan pribadi yang menuntut kebebasan
individu secara mutlak. Tokoh: Thomas Hobbes, John Locke, J.J. Rousseau,
Herbert Spencer, Harold J. Laski
b)
Komunis
(class Theory)
1. Negara adalah susunan golongan
(kelas) untuk menindas kelas lain.
Golongan borjuis menindas golongan proletar (buruh), oleh karena itu kaum buruh dianjurkan mengadakan revolusi politik untuk merebut kekuasaan negara dari kaum kapitalis & borjuis, dalam upaya merebut kekuasaan atau memepertahankan komunisme akan:
Menciptakan situasi konflik untuk mengadu golongan-golongan tertentu serta menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan.
Golongan borjuis menindas golongan proletar (buruh), oleh karena itu kaum buruh dianjurkan mengadakan revolusi politik untuk merebut kekuasaan negara dari kaum kapitalis & borjuis, dalam upaya merebut kekuasaan atau memepertahankan komunisme akan:
Menciptakan situasi konflik untuk mengadu golongan-golongan tertentu serta menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan.
2. Atheis, agama adalah racun bagi
kehidupan masyarakat.
3. Mengkomuniskan dunia, masyarakat
tanpa nasionalisme.
4. Menginginkan masyarakat tanpa kelas,
hidup aman, tanpa pertentangan, perombakan masyarakat dengan revolusi.
c)
Paham
Agama
Negara membina kehidupan keagamaan umat dan bersifat
spiritual religius. Bersumber pada falsafah keagamaan dalam kitab suci agama.
Negara melaksanakan hukum agama dalam kehidupan dunia.
2. Ideologi Pancasila
Merupakan tatanan nilai yang digali (kristalisasi) dari
nilai-nilai dasar budaya bangsa Indonesia. Kelima sila merupakan kesatuan yang
bulat dan utuh sehingga pemahaman dan pengamalannya harus mencakup semua nilai
yang terkandung didalamnya.
Ketahanan ideologi diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan ideologi bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan serta gangguan yang dari luar/dalam, langsung/tidak langsung dalam rangka menjamin kelangsungan kehidupan ideologi bangsa dan negara Indonesia.
Ketahanan ideologi diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan ideologi bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan serta gangguan yang dari luar/dalam, langsung/tidak langsung dalam rangka menjamin kelangsungan kehidupan ideologi bangsa dan negara Indonesia.
a)
Untuk
mewujudkannya diperlukan kondisi mental bangsa yang berlandaskan keyakinan akan
kebenaran ideologi Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara serta
pengamalannya yang konsisten dan berlanjut.
Untuk memperkuat ketahanan ideologi perlu langkah pembinaan sebagai berikut:
Pengamalan Pancasila secara obyektif dan subyektif.
Untuk memperkuat ketahanan ideologi perlu langkah pembinaan sebagai berikut:
Pengamalan Pancasila secara obyektif dan subyektif.
b)
Pancasila
sebagai ideologi terbuka perlu direlevansikan dan diaktualisasikan agar mampu
membimbing dan mengarahkan kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara.
c)
Bhineka
Tunggal Ika dan Wasantara terus dikembangkan dan ditanamkan dalam masyarakat
yang majemuk sebagai upaya untuk menjaga persatuan bangsa dan kesatuan wilayah.
d)
Contoh
para pemimpin penyelenggara negara dan pemimpin tokoh masyarakat merupakan hal
yang sangat mendasar.
e)
Pembangunan
seimbang antara fisik material dan mental spiritual untuk menghindari tumbuhnya
materialisme dan sekularisme
f)
Pendidikan
moral Pancasila ditanamkan pada anak didik dengan cara mengintegrasikan ke
dalam mata pelajaran lain.4
B.
ASPEK POLITIK
Politik berasal dari kata politics dan atau policy yang
berarti kekuasaan (pemerintahan) atau kebijaksanaan.
Politik
di Indonesia:
1. Dalam Negeri
Adalah
kehidupan politik dan kenegaraan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 yang mampu
menyerap aspirasi dan dapat mendorong partisipasi masyarakat dalam satu system.
unsur-unsurnya terdiri dari:
a) StrukturPolitik
Wadah
penyaluran pengambilan keputusan untuk kepentingan masayrakat dan sekaligus
wadah dalam menjaring atau pengkaderan pimpinan nasional.
b) ProsesPolitik
Rangkaian
pengambilan keputusan tentang berbagai kepentingan politik maupun kepentingan
umum yang bersifat nasional dan penentuan dalam pemilihan kepemimpinan yang
akhirnya terselenggara pemilu.
c) BudayaPolitik
Pencerminan
dari aktualisasi hak dan kewajiban rakyat dalam kehidupan bermasyarakat
berbangsa dan bernegara yang dilakukan secara sadar dan rasional melalui
pendidikan politik dan kegiatan politik sesuai dengan disiplin nasional.
d) KomunikasiPolitik
Hubungan
timbal balik antar berbagai kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,
baik rakyat sebagai sumber aspirasi maupun sumber pimpinan-pimpinan nasional
2. Luar Negeri
Adalah
salah satu sasaran pencapaian kepentingan nasional dalam pergaulan antar bangsa.
Landasan
Politik Luar Negeri adalah Pembukaan UUD ’45, yaitu melaksanakan ketertiban
dunia, berdasar kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial dan anti
penjajahan karena tidak sesuai dengan kemanusiaan dan keadilan. Politik Luar
Negeri Indonesia adalah bebas dan aktif.
·
Bebas
yaitu Indonesia tidak memihak pada kekuatan-kekuatan yang pada dasarnya tidak
sesuai dengan kepribadian bangsa.
·
Aktif
yaitu Indonesia dalam percayuran internasional tidak bersifat reaktif dan tidak
menjadi obyek, tetapi berperan atas dasar cita-citanya.
Untuk mewujudkan ketahanan aspek
politik diperlukan kehidupan politik bangsa yang sehat dan dinamis yang
mengandung kemampuan memelihara stabilitas politik yang bersadarkan Pancasila
UUD ’45.
Ketahanan pada aspek politik dalam
negeri adalah Sistem pemerintahan yang berdasarkan hukum, mekanisme politik
yang memungkinkan adanya perbedaan pendapat. Kepemimpinan nasional yang
mengakomodasikan aspirasi yang hidup dalam masyarakat.
Ketahanan pada aspek politik luar
negeri adalah meningkatkan kerjasama internasional yang saling menguntungkan
dan meningkatkan citra positif Indonesia. Kerjasama dilakukan sesuai dengan
kemampuan dan demi kepentingan nasional. Melindungi kepentingan Indonesia dari
kegiatan diplomasi negatif negara lain dan hak-hak WNI di luar negeri perlu
ditingkatkan.
C.
ASPEK
EKONOMI
Secara umum, perekonomian adalah salah satu aspek kehidupan
nasional yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan masyarakat yang meliputi
produksi, distribusi, serta konsumsi barang dan jasa untuk meningkatkan taraf
hidup masyarakat.
·
Perekonomian
Indonesia
Perekonomian
Indonesia menurut Pasal 33 UUD ’45 adalah:
Sistem perekonomian sebagai usaha bersama berarti setiap warga negara mempunyai hak dan kesempatan yang sama dalam menjalankan roda perekonomian dengan tujuan untuk mensejahterakan bangsa. Dalam perekonomian Indonesia tidak dikenal monopoli dan monopsoni baik oleh pemerintah/swasta. Secara makro sistem perekonomian Indonesia dapat disebut sebagai sistem perekonomian kerakyatan.
Sistem perekonomian sebagai usaha bersama berarti setiap warga negara mempunyai hak dan kesempatan yang sama dalam menjalankan roda perekonomian dengan tujuan untuk mensejahterakan bangsa. Dalam perekonomian Indonesia tidak dikenal monopoli dan monopsoni baik oleh pemerintah/swasta. Secara makro sistem perekonomian Indonesia dapat disebut sebagai sistem perekonomian kerakyatan.
Wujud
ketahanan ekonomi tercermin dalam kondisi kehidupan perekonomian bangsa yang
mengandung kemampuan memelihara stabilitas ekonomi yang sehat dan dinamis serta
kemampuan menciptakan kemandirian ekonomi nasional dengan daya saing tinggi dan
mewujudkan kemampuan rakyat.
Faktor yang mempengaruhi ketahanan ekonomi
a.
Bumi
dan sumber daya alam
b.
Modal
c.
Tenaga
kerja
d.
Teknologi
e.
Hubungan
teknologi luar negeri
D.
ASPEK
SOSIAL BUDAYA
·
Bahwa
masyarakat Indonesia adalah satu, perikehidupan bangsa harus merupakan
kehidupan bangsa yang serasi dengan terdapatnya tingkat kemajuan masyarakat
yang sama, merata dan seimbang, serta adanya keselarasan kehidupan yang sesuai
dengan tingkat kemajuan bangsa.
·
Bahwa
budaya Indonesia pada hakikatnya adalah satu, sedangkan corak ragam budaya yang
ada menggambarkan kekayaan budaya bangsa yang menjadi modal dan landasan
pengembangan budaya bangsa seluruhnya, dengan tidak menolak nilai – nilai
budaya lain yang tidak bertentangan dengan nilai budaya bangsa, yang
hasil-hasilnya dapat dinikmati oleh bangsa.
Kondisi
budaya di Indonesia:
a) Kebudayaan daerah
Bangsa
Indonesia terdiri dari beberapa suku dan mempunyai etnis masing-masing. Dalam
setiap kebudayaan daerah terdapat nilai-nilai budaya yang tidak dapat di
pengaruhi oleh budaya asing.
b) Kebudayaan nasional
Kebudayaan
nasional merupakan hasil dari interaksi budaya-budaya suku bangsa yang kemudian
diterima sebagai nilai bersama seluruh bangsa.
c) Integrasi nasional
Kenyataan
sejarah menunjukan bahwa keanekaragaman budaya justru merupakan hikmah bagi
bangsa Indonesia dan di masa lalu telah mampu memunculkan faktor perekat
persatuan atau integrasi bangsa.
Faktor
yang mempengaruhi ketahanan bidang social budaya:
1.
Tradisi
2.
Pendidikan
3.
Kepemimpinan nasional
E.
ASPEK
PERTAHANAN DAN KEAMANAN
Pertahanan Keamanan Indonesia adalah Kesemestaan daya upaya
seluruh rakyat Indonesia sebagai satu sistem ketahanan keamanan negara dalam
mempertahankan dan mengamankan negara demi kelangsungan hidup dan kehidupan
bangsa dan negara RI.
Pertahanan keamanan negara RI dilaksanakan dengan menyusun, mengerahkan, menggerakkan seluruh potensi nasional termasuk kekuatan masyarakat diseluruh bidang kehidupan nasional secara terintegrasi dan terkoordinasi.
Pertahanan keamanan negara RI dilaksanakan dengan menyusun, mengerahkan, menggerakkan seluruh potensi nasional termasuk kekuatan masyarakat diseluruh bidang kehidupan nasional secara terintegrasi dan terkoordinasi.
Penyelenggaraan ketahanan dan keamanan secara nasional
merupakan salah satu fungi utama dari pemerintahan dan negara RI dengan TNI dan
Polri sebagai intinya, guna menciptakan keamanan bangsa dan negara dalam rangka
mewujudkan ketahanan nasional Indonesia.
Wujud ketahanan keamanan tercermin dalam kondisi daya
tangkal bangsa yang dilandasi kesadaran bela negara seluruh rakyat yang
mengandung kemampuan memelihara stabilitas pertahanan keamanan negara
(Hankamneg) yang dinamis, mengamankan pembangunan dan hasil-hasilnya serta
kemampuan mempertahankan kedaulatan negara dan menangkal segala bentuk ancaman.
Postur kekuatan pertahanan keamanan mencakup:
ü Struktur kekuatan
ü Tingkat kemampuan
ü Gelar kekuatan
Untuk
membangun postur kekuatan pertahanan keamanan melalui empat pendekatan:
ü Ancaman
ü Misi
ü Kewilayahan
ü Politik
Pertahanan diarahkan untuk menghadapi ancaman dari luar dan
menjadi tanggung jawab TNI. Keamanan diarahkan untuk menghadapi ancaman dari
dalam negeri dan menjadi tanggung jawab Polri. TNI dapat dilibatkan untuk ikut
menangani masalah keamanan apabila diminta atau Polri sudah tidak mampu lagi
karena eskalasi ancaman yang meningkat ke keadaan darurat.
Secara geografis ancaman dari luar akan menggunakan wilayah laut dan udara untuk memasuki wilayah Indonesia (initial point). Oleh karena itu pembangunan postur kekuatan pertahanan keamanan masa depan perlu diarahkan kepada pembangunan kekuatan pertahanan keamanan secara proporsional dan seimbang antara unsur-unsur utama.
Secara geografis ancaman dari luar akan menggunakan wilayah laut dan udara untuk memasuki wilayah Indonesia (initial point). Oleh karena itu pembangunan postur kekuatan pertahanan keamanan masa depan perlu diarahkan kepada pembangunan kekuatan pertahanan keamanan secara proporsional dan seimbang antara unsur-unsur utama.
Kekuatan Pertahanan adalah AD, AL, AU. Dan unsur utama
Keamanan yaitu Polri.
Gejolak dalam negeri harus diwaspadai karena tidak menutup kemungkinan mengundang campur tangan asing (link up) dengan alasan-alasan:
Gejolak dalam negeri harus diwaspadai karena tidak menutup kemungkinan mengundang campur tangan asing (link up) dengan alasan-alasan:
ü Menegakkan HAM
ü Demokrasi
ü Penegakan hukum
ü Lingkungan hidup
Ketahanan
pada Aspek Pertahanan Keamanan
1. Mewujudkan kesiapsiagaan dan upaya
bela negara melalui penyelenggaraan SISKAMNAS.
2. Indonesia adalah bangsa cinta damai,
akan tetapi lebih cinta kemerdekaan dan kedaulatan
3. Pembangunan pertahanan keamanan ditujukan
untuk menjamin perdamaian dan stabilitas keamanan.
4. Potensi nasional dan hasil-hasil pembangunan
harus dilindungi.
5. Mampu membuat perlengkapan dan peralatan
pertahanan keamanan.
6. Pembangunan dan penggunaan kekuatan
pertahanan keamanan diselenggarakan oleh manusia-manusia yang berbudi luhur,
arif, bijaksana, menghormati HAM, menghayati nilai perang dan damai.
7. TNI sebagai tentara rakyat, tentara
pejuang berpedoman pada Sapta Marga.
8. Polri sebagai kekuatan inti KAMTIBMAS
berpedoman pada Tri Brata dan Catur Prasetya.
Faktor
yang mempengaruhi ketahanan bidang hankam
a.
Doktrin
b.
Wawasan
nasional
c.
Sistem
hankam
d.
Industri
hankam
e.
Manusia
BAB III
KESIMPULAN
DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Dari semua penjelasan yang ada diatas dapat disimpulkan
bahwa, wawasan nusantara adalah cara pandang Bangsa Indonesia terhadap rakyat,
bangsa dan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang meliputi darat, laut
dan udara di atasnya sebagai satu kesatuan Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya dan
Pertahanan Keamanan.
Wawasan nusantara tidak terlepas dari yang namanya konsepsi
ketahanan nasional, Konsepsi ketahanan nasional Indonesia adalah konsepsi
pengembangan kekuatan nasional melalui pengaturan dan penyelenggaraan
kesejahteraan dan keamanan yang seimbang serasi dalam seluruh aspek kehidupan
secara utuh dan menyeluruh berlandaskan Pancasila, UUD 45 dan Wasantara.
Konsepsi ketahanan nasional akan menyangkut hubungan antar
aspek yang mendukung kehidupan, yaitu:
ü Aspek alamiah (Statis)
a. Geografi
b. Kependudukan
c. Sumber kekayaan alam
ü Aspek sosial (Dinamis)
a. Aspek Ideologi
b. Aspek Politik
c. Aspek Ekonomi
d. Aspek Sosial budaya
e. Aspek Ketahanan keamanan
B. SARAN
Sehubungan dengan perwujudan wawasan nusantara dalam
pembangunan menghadapi era globalisasi, penulis memberikan saran
terhadap bangsa Indonesia sekarang ini supaya kita sebagai bangsa Indonesia
dapat terus menjaga sosialisasi antar bangsa baik dalam negeri maupun luar
negeri. Supaya terjalin komunikasi yang baik antar sesama. Dan kita sebagai
pemuda Indonesia harus mempunyai semangat disertai perjuangan bangsa dalam
bentuk perjuangan non fisik yang disertai ketangguhan tanpa kenal menyerah dan
mampu mengembangkan kekuatan nasional dalam rangka menghadapi segala tantangan
atau hambatan yang dating baik dari luar maupun dalam.
DAFTAR
PUSTAKA
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment