IT for life
Ilmu
sosial dasar adalah salah satu ilmu yang menelaah tentang kehidupan serta
keadaan sosial dalam kehidupan manusia dari berbagai aspek. Sosial, menurut ENGIN FAHRI, adalah sebuah inti
dari bagaimana para individu berhubungan walaupun masih juga diperdebatkan
tentang pola berhubungan para individu tersebut. Dalam era globalisasi ini, ISD
(Ilmu Sosial Dasar) juga selalu dikaitkan dengan perkembangan Teknik
Informatika yang ada. Penjelasan lebih lanjut mengenai teknik informatika dan
ilmu sosial dasar.
Indonesia
pernah menggunakan istilah telematika (telematics) untuk arti
yang kurang lebih sama dengan TIK yang kita kenal saat ini. Encarta
Dictionary mendeskripsikan telematics sebagai telecommunication + informatics (telekomunikasi
+ informatika) meskipun sebelumnya kata itu bermakna science of
data transmission. Pengolahan informasi dan pendistribusiannya melalui
jaringan telekomunikasi membuka banyak peluang untuk dimanfaatkan di berbagai
bidang kehidupan manusia, termasuk salah satunya bidang pendidikan. Ide untuk
menggunakan mesin-belajar, membuat simulasi proses-proses yang rumit, animasi
proses-proses yang sulit dideskripsikan sangat menarik minat praktisi
pembelajaran. Tambahan lagi, kemungkinan untuk melayani pembelajaran yang tak
terkendala waktu dan tempat juga dapat difasilitasi oleh TIK. Sejalan dengan
itu mulailah bermunculan berbagai jargon berawalan e, mulai
dari e-book, e-learning, e-laboratory, e-education e-library
dan sebagainya.
Awalan e bermakna electronics
yang secara implisit dimaknai berdasar teknologi elektronika
digital. Pemanfaatan TIK dalam pembelajaran di Indonesia telah memiliki
sejarah yang cukup panjang. Inisiatif menyelenggarakan siaran radio
pendidikan dan televisi pendidikan merupakan upaya melakukan penyebaran
informasi ke satuan-satuan pendidikan yang tersebar di seluruh nusantara
Contohnya
yaitu dengan pembuatan website merupakan salah satu pekerjaan yang dilakoni
oleh mereka yang memilih jurusan Teknik Informatika, akan sangat bagus apabila
ilmu yang telah ditanamkan tersebut diimplementasikan langsung di lapangan,
diantaranya dengan menjadi seorang Freelancer. Menjadi Freelancer
Website Development saya lakoni sejak kelas 11, dimana saat itu saya sudah
memiliki bekal yang cukup dalam bahasa pemrograman PHP beserta databasenya
MySQL. Saat itu saya merupakan sebuah anggota di grup yang terdapat di forum
online. Ketika itu salah seorang ketua grup menunjuk saya untuk membuat sebuah
website bagi grup kami ini. Saya mengerjakan dengan senang hati walau ketika
itu saya tidak mendapatkan upah, karena pada saat itu yang menjadi tujuan saya
yaitu mengambil pengalaman dalam membuat website. Ketua grup pun cukup puas
dengan hasil saya. Selang waktu berlalu saya mengumumkan ke grup tersebut bahwa
saya memenangkan perlombaan/olimpiade LKS (Lomba Kompetensi Siswa) SMK tingkat
DKI Jakarta sebagai Juara 2 bidang Web Design, dari berita yang saya kabari
tersebut, tidak sedikit dari anggota grup mengucapkan selamat kepada saya
hingga mungkin kabar bahwa saya dapat membuat website disebar oleh anggota grup
lain ke orang-orang yang lainnya.
Sampai
suatu ketika, saat saya mengaktifkan aplikasi chatting, saya mendapat
sebuah pesan dari orang yang tidak saya kenal sebelumnya, ia meminta saya untuk
membuatkan website e-commerce, saya sendiri tidak tahu asal muasal orang
tersebut tahu bahwa saya dapat membuat website, yang saya fikirkan saat itu
mungkin berasal dari orang-orang di grup. Dan saat itu pula lewat chatting,
ia menanyakan biaya pembuatan websitenya, ketika itu saya bingung harus mematok
biaya berapa, karena memang saat itu saya belum memilik banyak pengalaman, saya
pun menyebutkan nominal yang tidak terlalu besar, bahkan dibawah rata-rata
biaya pembuatan website, orang itu pun setuju dan sampai akhirnya saya membuat
website untuk toko online-nya.
Hari-hari
berlalu, lewat percakapan-percakapan baik secara online ataupun secara
langsung, kabar bahwa saya memberi jasa pembuatan website pun tersebar, dari
forum, bahkan di kelas (ketika saya masih sekolah). Hingga sampai saat ini saya
pun memberi jasa privat sampai membantu dan membimbing proyek skripsi
mahasiswa, dan pastinya tentang Web Development.
Dari
contoh yang saya alami tersebut, bisa disimpulkan bahwa seseorang yang tidak
mendapat bekal Ilmu Sosial Dasar akan sulit dalam melakukan sosialisasi atau
interaksi dengan manusia, terutama bagi mereka yang belum kita kenal. Apalagi
untuk jurusan Teknik Informatika, semua pekerjaan-pekerjaan yang berhubungan
dengan jurusan ini menuntut untuk bisa melakukan interaksi terhadap manusia.
Mulai dari tata kramanya dan sopan santun dalam bicara maupun bersikap.
Contoh-contoh pekerjaan dari jurusan ini yaitu HelpDesk IT dimana
membutuhkan adanya interaksi ketika melayani user, Software Engineer
dimana membutuhkan interaksi antara kita dengan orang yang memberi pekerjaan
(sering sekali terjadi ketika keduanya melakukan diskusi), Database Analyst
dimana membutuhkan interaksi kepada rekan kerja dalam melakukan integrasi database.
Masih banyak pekerjaan bagi jurusan Teknik Informatika yang memiliki
keterkaitan dengan Ilmu Sosial Dasar. Namun, ada satu hal yang sangat menonjol
bagi mahasiswa jurusan Teknik Informatika, yaitu interaksi dengan orang lain
secara online, maksudnya sangat banyak orang-orang yang berlatar belakang
Teknik Informatika membutuhkan bantuan dalam mengerjakan sesuatu yang
berhubungan dengan Teknologi di sebuah website, forum khususnya. Bisa dikatakan
ini merupakan bukti bahwa Manusia merupakan makhluk sosial dimana pasti
membutuhkan bantuan orang lain, begitu pula bagi mereka yang berlatar belakang
Teknik Informatika. Sangat tidak mungkin apabila semua pekerjaan yang dilakukan
bisa dikerjakan secara sendirian, pasti adakalanya membutuhkan bantuan orang
lain, entah itu via online ataupun secara tatap muka langsung.
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment